Pesona Jalur Pendakian di Gunung Gora Brebes

Gunung Gora dengan ketinggian 763 mdpl. Dilihat dari ketinggiannya, Gunung Gora kurang layak dikatakan sebuah gunung. Namun karena perjalanan menuju puncak yang menyerupai jalur-jalur pendakian gunung pada umumnya maka Gunung Gora masih pantas disebut sebagai gunung.

Terletak di Desa Bandungsari, Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah Gunung Gora memberikan pemandangan yang cukup memanjakan mata. Bahkan view dari Gunung Gora lebih menawan daripada camp area kalibaya yang notabenenya cukup terkenal di kalangan masyarakat Brebes.

Pemandangan Waduk Malahayu, Kecamatan Banjarharjo dari puncak Gunung Gora

Dari puncak Gunung Gora terlihat jelas bentangan luas Waduk Malahayu di sebelah utara, Gunung Slamet di sebelah timur, dan Gunung Ciremai di sebelah barat. Di malam hari kita juga bisa melihat eloknya lampu-lampu pemukiman warga di bawah atau bahkan jika beruntung kita bisa melihat indahnya langit dengan jutaan bintang yang hampir menyerupai milky way.

Gunung Gora masih sangat asri karena belum terlalu banyak orang yang mengetahui keberadaannya. Bahkan masyarakat Brebes sendiri pun banyak yang belum mengetahuinya. Harga tiket masuk ke gunung gora terbilang murah, cukup membayar uang parkir kendaraan Rp.5000 untuk pendaki yang tidak menginap dan Rp. 15.000 untuk pendaki yang bermalam.

Jalur terdekat menuju basecamp adalah melewati Jalan Raya Slamet Riyadi atau bisa sering kita ketahui jalan arah menuju waduk malahayu. Waktu yang di tempuh untuk sampai ke basecamp dari perempatan Kersana kurang lebih 1 jam.

Jika anda berminat mendaki Gunung Gora dianjurkan pendaki menggunakan sepeda motor karena jalur menuju basecamp terbilang lumayan curam. Untuk pengendara mobil atau mini bus juga bisa langsung menuju basecamp, namun perlu keahlian mengemudi yang baik karena medan yang berkelok dan curam.

Untuk pendaki luar kota, anda bisa menggunakan jasa kereta api Indonesia atau bus umum untuk sampai ke Kabupaten Brebes. Berikut rute menuju Gunung Gora untuk para pendaki dari luar kota:

Pendaki asal Jabodetabek
Opsi pertama ialah naik kereta Tegal Express dengan tujuan akhir Stasiun Tegal atau KA Tawang Jaya tujuan akhir Semarang dan turun di Stasiun Tanjung, Brebes (tgn) ongkos 50-150 ribu. Kemudian naik ojek ke terminal angkot Tanjung. Selanjutnya naik angkot berwarna biru kehijauan sampai tujuan akhir Terminal Pasar Banjarharjo (ongkos 10-20 ribu). Di Pasar Banjarharjo anda bisa berbelanja logistik untuk perlengkapan mendaki anda kemudian berjalan sedikit ke arah selatan dan mencari mobil pick up sayur untuk minta di antarkan ke basecamp (lobi-lobi sendiri aja pick up nya semoga dapet murah hehe).

Opsi kedua ialah naik bus tujuan Ciledug, Cirebon ongkos 70-150 ribu. Dari Terminal Ciledug lanjut ke angkot berwarna kuning dan turun di perempatan Pasar Kersana (10-15 ribu). Dari perempatan Pasar Kersana anda harus berganti angkot berwarna biru kehijauan tujuan akhir Pasar Banjarharjo (5-10 ribu). Sampai di Pasar Banjarharjo bisa menyesuaikan dengan opsi pertama.

Pendaki asal Semarang
Menggunakan jasa Kereta Api Indonesia Tawang Jaya tujuan akhir Jakarta dan berhenti di Stasiun Tanjung, Brebes (tgn) dengan ongkos 100-150 ribu. Kemudian sama seperti opsi dari pendaki asal Jabodetabek.

Pendaki asal Jogja
Menggunakan bus Citra Adi Lancar tujuan Cidahu, Kuningan dan turun di PO Kersana (Ketangguhan Barat) dengan ongkos 150-190 ribu. Dari PO Kersana anda akan berjalan sedikit ke barat ke arah perempatan pasar kersana. Selanjutnya menggunakan angkot biru kehijauan ke arah terminal pasar Banjarharjo (5-10 ribu). Setelah itu sama dengan opsi perjalanan mendaki dari Jabodetabek dan Semarang.

Malahayu dan Kaligua Jalani Simulasi Pariwisata

Tiga Daerah Tujuan Wisata (DTW) Kabupaten Brebes di Pantai Randusanga Indah, Waduk Malahayu, Banjarharjo dan Kebun Teh Kaliigua, Paguyangan menjalani Simulasi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Simulasi dilakukan untuk menyongsong dibukannya kembali obyek wisata di dua DTW tersebut.
“Ada tiga DTW yang melakukan simulasi yakni Pantai Randusanga Indah, Waduk Malahayu Dan Agro Wisata Perkebunan Teh Kaligua,” ujar Asisten II Sekda Brebes Dra Tety Yuliana MPd disela simulasi di Kebun Teh Kaligua, Selasa (14/7).
Simulasi, kata Tety, merupakan tindak lanjut pelaksanaan Perbup No 54 tahun 2020 tentang Pedoman Tatanan Normal Baru Pada Kondisi Pandemi Corona Virus Disease 2019 Di Kabupaten Brebes. Melalui Simulasi ini, setiap dinas terkait ataupun pengelola membuat Standar Operasional Pelayanan (SOP) untuk pencegahan penularan Covid-19.
“Komitmen mematuhi protokol kesehatan tidak hanya seremonial saja, karena Pandemi Covid-19 masih ada dan perlu antisipasi sedini mungkin meski Brebes masuk Zona Hijau,” terang Tety.
Manager PTP Kaligua Suroso menegaskan, simulasi ini supaya mendapat evaluasi dari pihak terkait dan masyarakat. Karena tempat wisata unggulan di Brebes ini akan kembali dibuka. “Termasuk kinerja kami dalam mematuhi protokol kesehatan Covid-19, juga mohon dievaluasi,” pintanya.
Kepala Desa Pandansari Irwan Susanto, mengapresiasi kegiatan simulasi sebagai wujud komitmen bersama untuk melaksanakan Protokol Kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19. “Jangan sampai, mencuat klaster baru Covid-19 di Desa Pandansari,” ungkapnya.
Irwan Susanto mengaku bersyukur bila Agro Wisata Kebun Teh Kaligua kembali dibuka. Karena berpengaruh signifikan terhadap peningkatan perekonomian masyarakat di desanya.
Kapolsek Paguyangan Iptu Agus Dwi Nugroho SH mengingatkan, agar Pengelola Argo Wisata membatasi jam kunjungan area Kebun Teh Kaligua. “Silahkan masuk jam berapapun, tapi untuk keluarnya maksimal jam tiga sore,” tegas Dwi.
Pemberlakuan protokol kesehatan seperti pakai masker, cuci tangan pakai sabun, tes suhu tubuh dengan thermogun, jaga jarak antara pengunjung yang satu dengan yang lainnya.
Danramil Paguyangan Kapten Suryadi, mengajak untuk bersatu menghadapi Pandemi Covid-19 dengan mematuhi protokol kesehatan.
Simulasi dipimpin Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Brebes Drs Diding Setiadi. Simulasi diawali, semua pengunjung diwajibkan memakai masker, selanjutnya cuci tangan dan tetap menjaga jarak antara pengunjung yang satu dengan yang lain. Kemudian pengunjung di tes suhu dengan Thermogun.
Pengunjung juga ditanya apakah ada gejala batuk, sesak nafas, pusing atau ada gejala yang lain. Bila dipandang aman, kemudian pengunjung membeli tiket masuk dan selama di lokasi Perkebunan Teh Kaligua pengunjung diwajibkan memakai masker serta cuci tangan pakai pakai sabun sesering mungkin.
Salah satu pengunjung luar daerah Daidah beserta suami dan anaknya mengaku senang bisa menghirup udara segar di kebun teh Kaligua.
Simulasi yang sama juga sudah dilaksanakan di Pantai Randusanga Indah (Par In Brebes), Waduk Malahayu Banjarharjo.
Terlibat dalam simulasi antara lain dari unsur BPBD Kabupaten, Polres Brebes, Kodim 0713/Brebes, Satpol PP, Masyarakat Desa Pandansari, Pengunjung dan tamu undangan lainnya. (Bambang Sugiarto/Wasdiun)