ATS Desa Parereja Tinggal 6 Anak, Tahun 2021 Desa Memastikan Semua Anak Sudah Sekolah

Parereja (banjarharjo.brebeskab.go.id) – Desa Parereja dari data Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Sekolah (SIPBM) untuk Anak Tidak Sekolah (ATS) hingga tahun 2020 tinggal 6 anak, pihaknya siap memastikan bahwa di tahun 2021 semua anak sudah kembali bersekolah.

Demikian disampaikan oleh Kades Parereja Wakim saat memberikan sambutan kepada peserta pendampingan Pendidikan Untuk Semua yang dihadiri oleh LPPM Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Semarang dan dihadiri oleh FMPP Kabupaten, perwakilan BPD, perwakilan karangtaruna, pengurus FMPP Desa, perwakilan Guru PAUD, dan unsur Mahasiswa KKN UMUS di Parereja, Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes, Senin (31/08/2020).

Wakim menambahkan, selama tahun 2017 mendapatkan intervensi dari LPPM UNNES Semarang bekerjasama dengan UNICEF, kemudian dilanjutkan di tahun 2020 ini bekerjasama dengan LPPM ITB Semarang dan masih di support oleh UNICEF dengan pengampu kerjasama program berada di Bapperlitbangda.

” Berkat dukungan kerjasama ini, beberapa program yang sudah berhasil diselesaikan melalui pemanfaatan data SIPBM adalah Desa OPEN DEFECATION FREE (ODF) / BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS), dan memastikan ATS kembali bersekolah, disamping itu Desa juga sudah merintis Pokjar PKBM, tahun ini ijin PKBM mudah-mudahan keluar, ” tambahnya.

Sementara itu Pengurus FMPP Kecamatan Banjarharjo Riyadi Snatoso, SE menjelaskan bahwa Desa Parereja merupakan desa piloting dan paling cepat dalam mengembalikan ATS ke sekolah dianggap sudah berhasil, karena FMPP Desa bergerak, BPD juga menyetujui program pendidikan bagi semua usia, termasuk memastikan semua anak kelas 3-6 tahun harus masuk PAUD, 7-18 tahun memastikan Wajar Dikdas, dan usia remaja tinggal memastikan mendapatkan ketrampilan melalui Lembaga kursus atau Balai Latihan Kerja.

” FMPP Desa juga harus memastikan bahwa Anak Difabel juga harus mendapatkan haknya salah satunya adalah memastikan anaknya bersekolah, jika masih ada anak usia sekolah tapi tidak bersekolah, maka pihak desa bisa menugaskan kepada FMPP dan tim PU nya untuk bermusyawarah dalam upaya pengembalian ATS ke GKB,” Pungkasnya.

Kontributor : BU

Sambut Kemerdekaan RI Ke-75, Ibu-ibu Desa Parereja Percantik Sungai Dengan Cat

Parereja – Cara untuk tetap memeriahkan dan memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75, Ibu-ibu Desa Parereja Kecamatan Banjarharjo dengan mempercantik sayap sungai yang melintas di tengah desa dengan mengecat dan membuat taman. Dengan semangat Ibu Merdeka, Ibu-ibu tampak antusias melakukan kegiatan tersebut, Minggu (09/08/2020).

Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Ibu Kustirah dan Ibu Yanah warga RW.01 dan RW.03 yang rumahnya dekat dengan sungai tersebut. Yanah mengatakan walaupun dimasa pandemi tidak menyurutkan semangat kami untuk tetap memperingati dan memeriahkan Kemerdekaan RI. “Ayeuna keur musim Corona tapi teu nurunkan samangat urang sadaya, jeng ngaramaiken HUT RI,” kata Yanah dalam logat sunda.

Yanah menambahkan kegiatan ini terinpirasi dengan melihat beberapa wisata desa di media sosial, kalau tidak dimulai sekarang mau kapan lagi. “Disamping untuk memeriahkan HUT RI, kami juga pengen merintis desa wisata, maka dengan menghias sepanjang aliran sungai, harapannya bisa membuat pergerakan semua ibu-ibu di seluruh RW,”tambahnya.

Ainul Yudistira salah satu remaja yang tinggal di wilayah tersebut sangat senang melihat indahnya sungai yang melintas di desanya dan akan share ke media sosial agar bisa viral dan bisa dikunjungi untuk tempat refresing. Sekarang pemandangan di sepanjang sungai tersebut bisa dijadikan tempat selpi dan refresing.

Kontributor Herwanto (KPMD)

Pesona Jalur Pendakian di Gunung Gora Brebes

Gunung Gora dengan ketinggian 763 mdpl. Dilihat dari ketinggiannya, Gunung Gora kurang layak dikatakan sebuah gunung. Namun karena perjalanan menuju puncak yang menyerupai jalur-jalur pendakian gunung pada umumnya maka Gunung Gora masih pantas disebut sebagai gunung.

Terletak di Desa Bandungsari, Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah Gunung Gora memberikan pemandangan yang cukup memanjakan mata. Bahkan view dari Gunung Gora lebih menawan daripada camp area kalibaya yang notabenenya cukup terkenal di kalangan masyarakat Brebes.

Pemandangan Waduk Malahayu, Kecamatan Banjarharjo dari puncak Gunung Gora

Dari puncak Gunung Gora terlihat jelas bentangan luas Waduk Malahayu di sebelah utara, Gunung Slamet di sebelah timur, dan Gunung Ciremai di sebelah barat. Di malam hari kita juga bisa melihat eloknya lampu-lampu pemukiman warga di bawah atau bahkan jika beruntung kita bisa melihat indahnya langit dengan jutaan bintang yang hampir menyerupai milky way.

Gunung Gora masih sangat asri karena belum terlalu banyak orang yang mengetahui keberadaannya. Bahkan masyarakat Brebes sendiri pun banyak yang belum mengetahuinya. Harga tiket masuk ke gunung gora terbilang murah, cukup membayar uang parkir kendaraan Rp.5000 untuk pendaki yang tidak menginap dan Rp. 15.000 untuk pendaki yang bermalam.

Jalur terdekat menuju basecamp adalah melewati Jalan Raya Slamet Riyadi atau bisa sering kita ketahui jalan arah menuju waduk malahayu. Waktu yang di tempuh untuk sampai ke basecamp dari perempatan Kersana kurang lebih 1 jam.

Jika anda berminat mendaki Gunung Gora dianjurkan pendaki menggunakan sepeda motor karena jalur menuju basecamp terbilang lumayan curam. Untuk pengendara mobil atau mini bus juga bisa langsung menuju basecamp, namun perlu keahlian mengemudi yang baik karena medan yang berkelok dan curam.

Untuk pendaki luar kota, anda bisa menggunakan jasa kereta api Indonesia atau bus umum untuk sampai ke Kabupaten Brebes. Berikut rute menuju Gunung Gora untuk para pendaki dari luar kota:

Pendaki asal Jabodetabek
Opsi pertama ialah naik kereta Tegal Express dengan tujuan akhir Stasiun Tegal atau KA Tawang Jaya tujuan akhir Semarang dan turun di Stasiun Tanjung, Brebes (tgn) ongkos 50-150 ribu. Kemudian naik ojek ke terminal angkot Tanjung. Selanjutnya naik angkot berwarna biru kehijauan sampai tujuan akhir Terminal Pasar Banjarharjo (ongkos 10-20 ribu). Di Pasar Banjarharjo anda bisa berbelanja logistik untuk perlengkapan mendaki anda kemudian berjalan sedikit ke arah selatan dan mencari mobil pick up sayur untuk minta di antarkan ke basecamp (lobi-lobi sendiri aja pick up nya semoga dapet murah hehe).

Opsi kedua ialah naik bus tujuan Ciledug, Cirebon ongkos 70-150 ribu. Dari Terminal Ciledug lanjut ke angkot berwarna kuning dan turun di perempatan Pasar Kersana (10-15 ribu). Dari perempatan Pasar Kersana anda harus berganti angkot berwarna biru kehijauan tujuan akhir Pasar Banjarharjo (5-10 ribu). Sampai di Pasar Banjarharjo bisa menyesuaikan dengan opsi pertama.

Pendaki asal Semarang
Menggunakan jasa Kereta Api Indonesia Tawang Jaya tujuan akhir Jakarta dan berhenti di Stasiun Tanjung, Brebes (tgn) dengan ongkos 100-150 ribu. Kemudian sama seperti opsi dari pendaki asal Jabodetabek.

Pendaki asal Jogja
Menggunakan bus Citra Adi Lancar tujuan Cidahu, Kuningan dan turun di PO Kersana (Ketangguhan Barat) dengan ongkos 150-190 ribu. Dari PO Kersana anda akan berjalan sedikit ke barat ke arah perempatan pasar kersana. Selanjutnya menggunakan angkot biru kehijauan ke arah terminal pasar Banjarharjo (5-10 ribu). Setelah itu sama dengan opsi perjalanan mendaki dari Jabodetabek dan Semarang.

Situasi Covid-19, PKK Desa Parereja Ikuti Zoom Meeting dengan Tim PKW

Banjarharjo – Situasi Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan Ibu-ibu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Parereja Kecamatan Banjarharjo, untuk tetap melakukan aktivitas dan melakukan inovasi dengan mengadakan pertemuan lewat media Dalam Jaringan (Daring) menggunakan media Zoom Meeting. Peningkatan kapasitas dan pengetahuan harus terus ditingkatkan untuk Ibu-ibu PKK jangan sampai tergerus oleh zaman.

Dikatakan Ketua Penggerak PKK Desa Parereja Winengsih pada saat ikuti Zoom meeting Repfleksi dan Perencanaan Tindak Lanjut Layanan POSPAUD Desa Parereja, Senin (10/08/2020). Winengsih menambahkan ini adalah inovasi yang luar biasa bagi PKK dalam situasi pandemi. “Kita tetap melakukan kegiatan dalam situasi apapun, sekarang sudah eranya digital, ya ibu-ibu mau tidak mau harus belajar mengikuti zaman. Kita tetap melakukan inovasi-inovasi terkait kegiatan,” katanya.

PKK harus selalu melakukan inovasi dan terobosan-terobosan kegiatan, saat pandemi kegiatan tetap dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan. Ibu-ibu PKK menjadi bagian yang sangat penting dalam situasi pandemi seperti sekarang ini. PKK dilibatkan dalam kegiatan seperti Satgas Covid-19 dan Jogo Tonggo, PKK menjadi unsur penting di dalamnya.

Salah satu peserta Zoom Meeting Siti Koriah mengaku sangat senang bisa mengikuti kegiatan virtual ini, mengatakan bahwa ini adalah kegiatan yang luar biasa, walaupun masih grogi dan sering salah, mengingat kegiatan seperti ini baru pertama kali dilakukannya.

Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan Program Kemitraan Wilayah (PKW) Menristek BRIN – Unnes – Stikes YPBHK Kabupaten Brebes di Desa Parereja Kecamatan Banjarharjo.

Kontributor Herwanto (KPMD)

 

Kecamatan Banjarharjo Sudah Miliki Website Informasi Publik

Banjarharjo (banjarharjo.brebeskab.go.id) – Kecamatan Banjarharjo sudah mempunyai website informasi publik, portal ini adalah kado terbaik di bulan agustus karena bertepatan dengan peringatan HUT RI ke 75, melalui website ini diharapkan bisa menjadi jendela informasi dan memudahkan komunikasi antara warga dengan Pemerintah Kecamatan termasuk antara pemerintah desa dengan pemerintah Kecamatan.

Demikian disampaikan oleh Camat Banjarharjo Warto, S.P.Kp saat berada di ruang kerjanya, Rabu (12/08/2020).

Warto menambahkan, bahwa pihaknya juga sudah membuat tim liputan khusus untuk mengoptimalisasi peran publikasi informasi melalui website ini, ada keterlibatan dari unsur Karang Taruna Kecamatan, Pendamping PKH, Pendamping Desa, Pendamping Lapangan Desa, Paguyuban Sekdes Se-Kecamatan Banjarharjo, termasuk FMPP Kecamatan.

Pihaknya juga ingin mempublikasi beberapa layanan publik, kegiatan Kecamatan yang berada di desa, termasuk liputan berita Desa yang dipublikasi di website Kecamatan, terlebih lagi agar di dalam website juga terintegrasi dengan data Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat ( SIPBM) dimana beberapa desa di wilayah Kecamatan Banjarharjo diharapkan nanti langsung masuk ke dalam publikasi ini.

Tim liputan juga akan dilatih dalam sebuah pertemuan bagaimana cara menulis pemberitaan di Media ini, sehingga rekam digital aktivitas di wilayah kerja bisa terdokumentasi dengan baik.

Kontributor : Medialana ( Sekdes Parereja)

 

Malahayu dan Kaligua Jalani Simulasi Pariwisata

Tiga Daerah Tujuan Wisata (DTW) Kabupaten Brebes di Pantai Randusanga Indah, Waduk Malahayu, Banjarharjo dan Kebun Teh Kaliigua, Paguyangan menjalani Simulasi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Simulasi dilakukan untuk menyongsong dibukannya kembali obyek wisata di dua DTW tersebut.
“Ada tiga DTW yang melakukan simulasi yakni Pantai Randusanga Indah, Waduk Malahayu Dan Agro Wisata Perkebunan Teh Kaligua,” ujar Asisten II Sekda Brebes Dra Tety Yuliana MPd disela simulasi di Kebun Teh Kaligua, Selasa (14/7).
Simulasi, kata Tety, merupakan tindak lanjut pelaksanaan Perbup No 54 tahun 2020 tentang Pedoman Tatanan Normal Baru Pada Kondisi Pandemi Corona Virus Disease 2019 Di Kabupaten Brebes. Melalui Simulasi ini, setiap dinas terkait ataupun pengelola membuat Standar Operasional Pelayanan (SOP) untuk pencegahan penularan Covid-19.
“Komitmen mematuhi protokol kesehatan tidak hanya seremonial saja, karena Pandemi Covid-19 masih ada dan perlu antisipasi sedini mungkin meski Brebes masuk Zona Hijau,” terang Tety.
Manager PTP Kaligua Suroso menegaskan, simulasi ini supaya mendapat evaluasi dari pihak terkait dan masyarakat. Karena tempat wisata unggulan di Brebes ini akan kembali dibuka. “Termasuk kinerja kami dalam mematuhi protokol kesehatan Covid-19, juga mohon dievaluasi,” pintanya.
Kepala Desa Pandansari Irwan Susanto, mengapresiasi kegiatan simulasi sebagai wujud komitmen bersama untuk melaksanakan Protokol Kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19. “Jangan sampai, mencuat klaster baru Covid-19 di Desa Pandansari,” ungkapnya.
Irwan Susanto mengaku bersyukur bila Agro Wisata Kebun Teh Kaligua kembali dibuka. Karena berpengaruh signifikan terhadap peningkatan perekonomian masyarakat di desanya.
Kapolsek Paguyangan Iptu Agus Dwi Nugroho SH mengingatkan, agar Pengelola Argo Wisata membatasi jam kunjungan area Kebun Teh Kaligua. “Silahkan masuk jam berapapun, tapi untuk keluarnya maksimal jam tiga sore,” tegas Dwi.
Pemberlakuan protokol kesehatan seperti pakai masker, cuci tangan pakai sabun, tes suhu tubuh dengan thermogun, jaga jarak antara pengunjung yang satu dengan yang lainnya.
Danramil Paguyangan Kapten Suryadi, mengajak untuk bersatu menghadapi Pandemi Covid-19 dengan mematuhi protokol kesehatan.
Simulasi dipimpin Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Brebes Drs Diding Setiadi. Simulasi diawali, semua pengunjung diwajibkan memakai masker, selanjutnya cuci tangan dan tetap menjaga jarak antara pengunjung yang satu dengan yang lain. Kemudian pengunjung di tes suhu dengan Thermogun.
Pengunjung juga ditanya apakah ada gejala batuk, sesak nafas, pusing atau ada gejala yang lain. Bila dipandang aman, kemudian pengunjung membeli tiket masuk dan selama di lokasi Perkebunan Teh Kaligua pengunjung diwajibkan memakai masker serta cuci tangan pakai pakai sabun sesering mungkin.
Salah satu pengunjung luar daerah Daidah beserta suami dan anaknya mengaku senang bisa menghirup udara segar di kebun teh Kaligua.
Simulasi yang sama juga sudah dilaksanakan di Pantai Randusanga Indah (Par In Brebes), Waduk Malahayu Banjarharjo.
Terlibat dalam simulasi antara lain dari unsur BPBD Kabupaten, Polres Brebes, Kodim 0713/Brebes, Satpol PP, Masyarakat Desa Pandansari, Pengunjung dan tamu undangan lainnya. (Bambang Sugiarto/Wasdiun)

Tinggal Empat Desa di Banjarharjo yang Masih Ada Orang BABS

Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH menilai, di Kecamatan Banjarharjo tinggal empat desa yang masih ada orang Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Untuk itu, ditargetkan dalam tahun 2020 semua desa di Kabupaten Brebes termasuk di Kecamatan Banjarharjo bisa Open Defecation Free (ODF) atau tidak ada lagi yang BABS.
“Empat desa tersebut adalah Malahayu, Cimunding, Tegalreja dan Banjarharjo,” ujar Idza saat Sosisalisasi pemberian bantuan Jamban dan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di di Aula Kantor Kecamatan Banjarharjo, Selasa (10/3).
Kata Idza, dii empat desa tersebut, mendapatkan bantuan Jamban keluarga dalam tahun 2020. Untuk itu, seluruh penerima agar dapat memanfaatkan bantuan yang diberikan sehingga kedepannya, masyarakat Kecamatan Banjarharjo tidak Buang Air besar (BAB) di sembarang tempat lagi.
Idza juga menyampaikan pentingnya hidup bersih dan sehat serrta bagi para ibu agar mengikuti program Keluarga Berencana (KB) dengan kontrasepsi jangka panjang.
“Ayo Ikut KB dua anak cukup, yang sudah terlanjur jangan nambah lag ya…” ajak Idza
Menurutnya, jumlah penduduk di Kabupaten Brebes sudah mencapai 1,8 juta jiwa lebih. Maka program KB di Brebes harus kita dukung agar tidak terjadi ledakan penduduk. Yakinlah dengan ber-KB maka keluarganya akan sejahtera karena kebutuhannya tidak begitu banyak. Kedepan, lanjut Idza salah satu syarat penerima PKH hanya diperuntukan bagi warga yang beranak dua saja. Jika lebih dari dua maka tidak bisa menerima PKH.
Kepala Bidang Kawasan Permukiman Dinperwaskim Kabupaten Brebes Ahmad Sofia Nukman menjelaskan, di Kecamatan Banjarharjo sebanyak 150 orang penerima bantuan Jamban di empat desa masing-masing senilai Rp 2 juta.
Menurut Nukman, dengan dipenuhinya pengadaan jamban di empat desa tersebut kedepan diharapkan tidak ada lagi warga yang BABS. Bila masih ada yang BABS, maka akibatnya sangat buruk karena dapat memicu timbulnya berbagai masalah kesehatan. (Yaser Arafat/Wasdiun)

Gandeng BPR Bank Banjarharjo, Pemkab Brebes Salurkan 300 Paket Bantuan Sembako

BREBES, AYOTEGAL.COM – Pemerintah Kabupaten Brebes menggandeng Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) BPR Bank Banjarharjo membagikan bantuan sosial berupa paket sembako bagi masyarakat terdampak wabah Covid-19.

Bantuan sebanyak 300 paket sembako secara simbolis diserahkan oleh Wakil Bupati Brebes, Narjo bersama Direktur BPR Bank Banjarharjo, Marjaeni di Aula Kecamatan Songgom, Selasa (5/5/2020). “Dalam kondisi seperti ini, tentu tidak sedikit masyarakat merasakan dampak wabah virus korona, terutama di sektor ekonomi. Dampaknya pun sangat terasa di seluruh lapisan masyarakat,”kata Narjo.

Menurut Narjo, bantuan sosial sebagai bentuk kepedulian untuk masyarakat terdampak Covid-19, Pemkab Brebes akan selalu hadir di tengah masyarakat. ”Tidak hanya BPR Bank Banjarharjo saja, juga BUMD Brebes lainnya melakukan hal yang sama. Total 850 paket sembako dibagikan di setiap kecamatan,”tegasnya.

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan bantuan sosial untuk anak yatim piatu di luar panti asuhan sebesar Rp 1,7 miliar untuk 17 kecamatan dengan jumlah penerima sebanyak 5.100 anak. “Kepada anak-anakku para penerima bantuan, agar jangan melihat atau menilai dari besar kecilnya santunan yang diberikan, tetapi terimalah sebagai ungkapan kepedulian dari lubuk hati yang dalam dari Pemkab Brebes,” pesannya.

Menurut Narjo, segala bentuk bantuan agar bisa bermanfaat apalagi di tengah-tengah keprihatinan akan adanya wabah virus covid 19 yang tengah melanda saat ini. “Keadaan yang sama sekali tidak kita inginkan harus dihadapi dengan tawakal, dan kepada masyarakat yang berkecukupan untuk meringankan beban saudara-saudara maupun tetangga yang kurang mampu tengah kesulitan karena adanya wabah ini,” tandasnya.

Narjo yakin masyarakat saat ini masih mempunyai jiwa gotong royong yang tinggi untuk berbagi meringankan beban sesama. ”Dan apabila hal tersebut dapat dilaksanakan insya Allah Kabupaten Brebes akan dapat melalui ujian ini. (Dwi Ariadi)

Penulis: Dwi Ariadi
Editor : Dwi Ariadi

http://www.ayotegal.com/read/2020/05/05/3128/